RELAWAN CLEAN CITY SUMBA TIMUR UNITRI MALANG

RELAWAN CLEAN CITY SUMBA TIMUR UNITRI MALANG 
GAMBAR : TEAM RELAWAN CLEAN CITY  SUMBA TIMUR

OLEH :
RELAWAN CLEAN CITY UNITRI

GAMBAR : Relawan Clean City Sumba Timur
Dalam prespektif pembangnan daerah sangat banyak aspek kehidupan yang bisa di angkat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam inisiatif melakukan perubahan daerah. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat saat ini, ada banyak inovatif yang di terima ataupun di lakkan oleh generasi baru saat ini. Namun, dalam keadaan seperti ini masih ada  banyak persoalan yang di hadapi oleh masyarakat maupun pemerintah. Oleh sebab itu, kami selaku kaum akademisi dan intelektual merasa perlu adanya pergerakan yang dapat menginisiasi semua pihak yang mampu memberikan perubahan bagi kesejahteraan masyarakat.

Relawan clean city sumba timur unitri malang adalah salah satu komunitas yang di bentuk oleh mahasiswa – mahasiswi sumba timur yang melaksanakan study di universitas tribhuwana tunggadewi malang. Motivasi dari relawan sumba timur ini adalah bangai mana menjadi generasi sumba timur yang memiliki kompetensi yang baik untuk masa depan sumba timur. Dilihat dari prespetif gender yang merupakan putra putri daerah asli sumba timur, maka relawan berfikir bahwa kalau bukan generasi sumba timur yang memikirkan daerahnya sendiri, tidak mungkin memperolehnya dari luar daerah. Hal ini bukan berarti meubah mind set masyarakat ataupun pemerintah bahwa relawan tidak merasakan peubahan baik dari kebijakan pemerintah atau mayarakat, namun relawan berusaha menumbuhkan kualitas diri dengan dukukngan dari semua pihak untuk kedepannya meneruskan taguh perubahan daerah yang lebi baik.

Pemikiran relawan sumba timur ini berawal dari perkumpulan dari anak - anak sumba timur yang berdiskusi terkait dengan keresahan terkait dengan pembangunan daerah, yang di mana awalnya diskusi ini bertempat pada sebuah taman rakyat yang sangat sederhana di kec.lowokwaru, malang - jawa timur. dengan diskusi yang di bangun oleh pemikiran kritis dari para pemuda sumba yang progresif ini pada akhirnya mampu melahirkan satu konsep dengan terobosan bari yakni pengabdian masyarakat dengan konteks kegiatan bersih lingkungan seperti pada Relawan Clean Cuty ini.
Dengan tekad yang kuat pada saat itu tumbuh dari pemuda sumba timur ini, memaksa mereka untuk harus bergerak secara real di depan masyarakat, yang di mana ketika dalam berbicara tentang berbagai polemik masyarakat terutama di daerah tidak bisa hanya sebatas pada ruang diskusi yang sederhana. Dengan cakupan konsep ini memacu semangat yang tinggi dari pada pemuda ini untuk mulai memikirkan bagaiman caranya untuk menyampaikan aspirasi dalam menimbulkan semangat menciptakan inovasi di hadapan masyarakat. Satu hal penting yang perlu di garis bawahi adalah bahwa tujuan relawan pada saat itu ingin menyampaikan aspirasi, tetapi untuk merealisasikan itu perlu ada kontek yang kreatif, sehingga relawan yang di pelopori beberapa pemuda waktu itu tidak memilih untuk terjun aksi seperti pada aksi mahasiswa pada umumnya yang menimbulkan paradigma dan polemik baru di depan masyarakat maupun pemerintah. Bentuk aksi yang di namakan sebagai relawan clean city ini adalah pembersihan kota dengan tujuan menginisiasi semua pihak mulai dari jajaran pemerintah, swasta dan sampai pada masyarakat.

Setelah berbagai diskusi ini, tindak lanjut yang di lakukan oleh para pemuda tersebut adalah mengajak lebih banyak anggota yang ingin bergabung dalam gerakan ini. Untuk itu pada pertemuan perdana dari pengonsepan kegiatan ini ada banyak ide brilian yang di sampaikan oleh para anggota yang ingin bergabung kala itu. Salah satunya adalah relawan clean city ini di bentuk untuk semua orang maupun organisasi yang ingin bergabung untuk inisiatif pembangunan daerah sumba timur pada khususnya. Sehingga penamaan perkumpulan ini adalah Relawan Clean City Sumba Timur Unitri Malang, karna kebetulan di konsepkan oleh mahasiswa sumba timur yang berkuliah di Universitas Tribhuwana Tungadewi Malang. Pada perkembangan nya juga relawan meminta masukan dan penyempurnaan dari berbagai pihak yang ingin mendukung inisiatif relawan ini, seperti para petinggi organisasi sumba timur yang ada di malang, kemudian beberapa senior atau alumni dan juga kebetulan dalam proses relawan mendapat dukungan yang di mana di tempatkan sebagi pembina kegiatan dalam hal ini pak Bernard samuel elim.S.T.,M.Th. dengan berbagai masukan tersebut maka tercapai wujud keingginan menyempurnakan konsep kegiatan tersebut.

Langkah selanjutnya adalah melengkapi berbagai kebutuhan yang di perlukan dalam proses pelaksanaan kegiatan. Hal yang paling penting adalah masalah finansial, dalam hal ini keuangan untuk pelaksanaan dan penyediaan berbagai atribut kegiatan. Untuk itu relawan melakukan berbagai cara untuk mengadakan hal tersebut salah satunya adalah sumbangsi secara personal, dan juga penggalangan dana dengan menjalankan sumbangan sukarela dari masyarakat yang ada di kota malang yang ingin memberikan sumbangsinya. Dengan jarak yang cukup jauh dan sangat menguras energi, tidak menyrutkan relawan dengan niat yang tulus memberikan yang terbaik bagi tanah kelahiran yang di cintai itu. Dengan kondisi yang sangat minim akhirnya pada saat itu mendapat hasil diantaranya ; ID CART, BENER, dan modal awal sekitar Rp.1.054.000. 

Prinsip yang paling mendasar bagi relawan adalah untuk tujuan yang baik dan mulia pasti ada jalan menyukseskan kegiatan ini. Dengan meminta bantuan dari orang tua menjadi alasan untuk harus melaksanakan kegiatan ini.
Sampai pada saat ingin kembali ke daerah untuk menjalankan kegiatan ini, relawan clean city pulang dengan cara rombongan satu team untuk menyatukan dan menjalin hubungan kedekatan serata saling mengawasi dan memotivasi satu dengan yang lain. Dalam perjalanan dari malang – waingapu membutuhkan waktu sekitar 50 jam melalui transportasi laut dengan kapal KM EGON. Setelah sehari berlalu relawan saat itu langsung melksanakan teknis yang sudah di konsepkan secara matang di malang.

Sebelumnya, sudah di konsepkan bahwa akan mengundang sekaligus meminta izin Pemda setempat, Polres dan dinas – dinas terkait, mayarakat dan swasta serta media. Pihak – pihak pemerintah, swasta dan masyarakat yang ikut serata di antaranya adalah sebagai berikut :
1.      Pemda ( BUPATI )
2.      Polres
3.      Dinas lingkungan hidup ( DLH )
4.      Dinas pekerjaan umum ( PU )
5.      Sekolah ( SMK N 5 WAINGAPU )
Organisai :
1.      Humba menulis
2.      English course
3.      Sanggar kerta negara ( SKN )
4.      Kampung english
5.      Rumah anak indonesia ( RAI )
Swasta sekaligus sebagai sponsorship :
1.      BANK BRI
2.      BANK NTT
3.      Tk. Seven mart
4.      Word vision indonesia
5.      PT. Sabar alim
6.      Apoek ufo farma
7.      Pondok wisata elimindo
8.      Toko baru
9.      Sacca resto
10.  Radio FM

Demikian lah pihak – pihak yang mendukung relawan clean city dangan di bantu juga masyarakat setempat yang sebelumnya mendengar kegiatan ini melalui media radio FM, saat mengadakan talk swow dengan relawan clean city sebelum kegiatan akan di laksanakan.

Satu kata yang di sampaikan sebagi respon dari kepala dinas lingkungan hidup ketika penyampaian ucapan terima kasih oleh relawan yakni “ kalau saudara yang berada di luar daerah akan melihat suatu persoalan sederhana menjadi sebuah masalah, maka kalau semua pihak yang berada di daerah adalah bagian dari masalah. Sehingga lambat laun akan sulit mempunyai inisiatif untuk suatu perubahan “. Sebagi mahasiswa yang mengerti akan keaadaan yang di hadapi oleh masyarakat tetap optimis akan selalu melakukan pergerakan demi perubahan kearah yang lebih baik bagi masyarakat.
Partisipasi dan respon yang baik dari semua pihak, maka kegiatan relawan clean city pun berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Baik polres, dinas – dinas, swasta, organisasi dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pembersihan kota pada pasar matawai, sumba timur – NTT memberikan respon yang sangat baik. Dengan tujuan untuk tidak mengkritisi atau apapun oleh relawan clean city sumba timur ini, mengajak atau menginisiasi elemen – elemen daerah untuk bekerja sama membangun daerah karna prinsip relawan clean city adalah kalau bukan kita siapa lagi, dan kalau bukan sekarang kapan lagi.

Dengan slogan “ NYUTA PAKALEMBING “ yang di ambil dari istilah bahasa sumba timur berarti kita bersaudara, relawan berkomitmen bahwa semua mampu saling mendukung dalam membangun bisa terwujud karna kita menganggap semua masyarakat sumba timur khususnya adalah saudara. Pada acara penutupan kegiatan pun di singgung dalam sambutannya oleh perwakilan Bupati yang menyatakan “ apresiasi yang sangat tinggi bagi putra putri asli daerah sumba timur ini, karna baru pertama kali ini ada mahasiswa yang punya inisiatif yang sangat brilian dan mau untuk memikirkan daerah dengan aplikasi yang nyata. Mereka mampu menyatukan tiga elemen penting dalam kehidupan negara yaitu pemerintah ( stake holder ), pengusaha ( swasta ), dan masyarakat madani ( sivil society ) untuk bersinergi dan ini bukan hal yang mudah dan sangat luar biasa di lakukan oleh mahasiswa sebagai anak – anak asli tanah sumba timur “. Satu kebanggaan yang sangat tinggi bagi para relawan maupun orang tua ketika banyak pihak yang mendukung dan mensuport relawan clean city ini.

KESIMPULAN
Masalah – masalah sosial yang ada dalam masyarakat dengan berbagai alasan dan penyebab terjadinya hal tersebut, bukan menjadi suatu yang menghambat kita untuk terus bergerak kearah yang lebih baik. Harapannya dengan kegiatan relawan clen city ini mampu melahirkan semangat yang yang membara tidak hanya dari kaum akademisi seperti latar belakang relawan clean city, tetapi sekiranya harus tumbuh secara mendalam dari seluru elemen masyarakat karna “ NYUTA PAKALEMBING “