SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK DI INDONESIA

SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK DI INDONESIA














Gambar ilustrasi politik infrastruktur di indonesia

Dalam pendekatan kedua prespektif ini mengandung dua tu poksi atau rana pegerakan yang bergerak di bidang masing – masing. Untuk pencapaian suatu tujuan yang di inginkan oleh negara maka perlu adanya konsep yang di bangun untuk mensejahterakan masyarakat dengan cara membuat kebijakan yang berpengaruh terhadap masyarakat. Namun persoalannya kesenjangan menjadi masalah yang terjadi apabila di lakukan semata – mata oleh hanya sebuah sistem yang di bangu oleh pemerintah yang dalam hal ini pembuat dan pelaksana kebijakan. Sehingganya perlu yang namanya agen of control yang dimana peran dari pihak yang tidak berada pada sebuah sistem. Keberadaan pihak ini adalah untuk membangun suatu keseimbangan demi menciptakan pemerataan kesejahteraan yang ada di dalam konteks pembangunan.
            Demikian hal nya apabila kita kaitkan kedua prespektif ini yang melahirkan paradigma dalam hal pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat. Sehingga secara sederhana dapat kita telaah arti ataupun makna dari supra struktur adalah TRIAS POLITIKA yang dimana hal ini berkaitan dengan eksekutif, legislatif dan yudikatif, baik dari jajaran pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Sedangkan yang termasuk dalam infra struktur ini adalah lembaga – lembaga yang tidak masuk di dalam sistem pemerintahan negara indonesia seperti partai politik, LSM ( lembaga swadaya masyarakat ), ormas dan lain sebagainya.
            Komunikasi politik yang di lakukan oleh pengelompokan jenis – jenis lembaga ini berkaitan dengan bagaimana sebagai lembaga yang berada di dalam maupun di luar sistem ini dapat melakukan segala hal untuk mensejahterakan masyarakat. Inilah yang menjadi kunci untama dari komunikasi politik dalam konteks pengkajian mengenai negara. Salah satu study kasusnya adalah ketika bidang eksekutif dalam membuat dan menjalankan kebijakan tidak berjalan efektif dan efisien akan terjadi polemik di depan publik dan bahkan terjadi kesenjangan yang ada di depan masyarakat baik itu dalam aspek ekonomi, sosial, budaya kepercayaan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, sekiranya hambatan yang di hadapi adalah salah satunya karena kurang mengaplikasikan komunikasi politik dengan baik dan benar atau kurang tersampaikan kepada komunikan dalam hal ini adalah masyarakat.
             Penyaluran pembangunan yang di lakukan oleh lembaga – lembaga yang terkait di dalam sistem yaitu supra srjuktur ini, harus benar – benar ter capai kepada masyarakat dengan kewenangan masing – masing lembaga tersebut. Sistem distribution of power / pendistribusian kekuasaan ini harus benar – benar berjalan secara efektif dan efisien.
Unsur – unsur yang berkaitan dengan supra struktur :
1.        Lembega legislatif
Konteks komunikasi politik yang di lakukan oleh badan legislatif sebagai lembaga yang berada dengan sistem perlu mengawasi badan eksekutif dalam melaksanakan kinerjanya demi mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat. Fungsi anggaran dari legislatif juga sangat berpengaruh dalam konteks pembangunan, karena itu perlu adanya perhatian penting dalam mengelola anggaran yang ingin di salurkan kepada masyarakat. Sehingga komunikasi antara eksekutif dan legislatif tidak boleh ada kesenjangan antara satu dengan yang lainnya.
2.        Lembaga eksekutif
Peran dari eksekutif sangat penting dengan masyarakat, sehingganya komunikasi yang di bangun perlu ada yang baik. Untuk itun dapat kita melihat seringkali study khasus yang terjadi saat ini, ketika suatu kebijakan oleh pemerintah dalam tata kelola kota. Yang mengakibatkan penggusuran lapak pedagang kaki lima ( PKL ), namun yang menjadi kendala adalah masyarakat dengan status seperti itu menjadi kehilangan mata pencaharian hidup. Lalu paradigmanya pemerintah harus mengarahkan masyarakat ini kemana ? solusinya adalah memberikan tempat yang lebih layak untuk menyambung keidupannya, untuk itu komunikasi yang di bangun harus lebih baik.
3.        Lembaga yudikattif
Secara singkat lembaga ini bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas peradilan, demi tercapainya keseimbangan antara pembuat dan pelaksana kebijakan. Penyimpangan yang di lakukan semua pihak di awasi oleh lembaga peradilan ini.



            Seperti sudah di ulas dalam pembahasan sebelumnya bahwa untuk mencapai keseimbangan dalam melakukan pembangunan dengan tujuan kesejahteraan masyarakat ada lembaga – lembaga besar seperti TRIAS POLITIKA di atas juga terdapat lembaga – lembaga atau pihak ya ng berada di luar sistem yang berpengaruh di dalam sistem untuk menjalankan kebijakan dengan baik.
Lembaga yang terkait atau di kelompokkan dalam infrastruktur :
1.        Lembaga swadaya masyarakat ( LSM )
Peran dari lembaga LSM sangat berpengarih terhadap sistem di lihat dari bentuk – bentuknya. Seperti LSM yang bergerak di dunia ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan sebagainya. Secara tidak langsung dapat mengawasi ataupun membantu kinerja dari pengaplikasian kebijakan pemerintah.
2.        Partai politik
Berada di luar sistem bukan berarti bahwa peran lembaga ini tidak memiliki andil dalam pembanginan atau aktivitas yang di lakukan di dalam sistem. Bagian ini ternyata justru berperan penting dalam mewujudnyatakan peran eksekutif yang di maksud sebagai pemerintah. Para  aktor – aktor politik yang di ajukan oleh partai politi, serta aktivitas yang di lakukan parpol sangat berpengaruh dalam hal sebagai komunikasi politik. Contohnya dalam publikasi dan kampanye pencalonan dimana komunikasi yang baik di bangun sedemikian rupa untuk bagaiman calon aktor elit politik yang di ajukan dapat memenangkan pemilihan. Selain itu juga parpol beroperan untuk mengajukan konsep kebijakan yang di bangun oleh calon aktor politik setelah jadi pemimpin untuk menjalankan konsep kebijakan oleh parpol pengusung tersebut.
3.        Elit – elit ( tokoh – tokoh ) politik
Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dalam melakukan proses persaingan politik, para tokoh – tokoh politik mengaplikasikan komunikasi dengan baik terhadap masyarakat. Walaupun tidak dapat di prediksi secara langsung, tentang karakter mendasar dari tokoh – tokoh elit politik ini. Namun dengan cara pencitraan dengan selalu menunjukkan sisi baik nya di depan publik, maka secara tidak langsung akan di pandang baik oleh masyarakat.
4.        Media masa

Terkait dengan media, segala aktivitas lembaga baik supra dan infrastruktur dapat terwujudnya transparansi antara semua pihak ini. Konteks komunikasi politik yang baik juga di tentikan oleh media sebagai pihak penyalur informasi terkait dengan politik. Maka secara tidak langsung media berpengaruh terhadap sistem negara.
First